Lamongan, 21/08/2025 – Wakapolres Lamongan KOMPOL I MADE PRAWIRA WIBAWA S, S.T., S.I.K., M.I.K. memimpin Upacara Peringatan Hari Juang Polri Tahun 2025 yang bertempat di Lapangan Apel Mapolres Lamongan pada kamis pagi, (21/08)
Upacara tersebut diikuti oleh para PJU, Kapolsek jajaran dan Bintara Polres Lamongan.
Setelah menyanyikan Mars Polri, Wakapolres membacakan sejarah singkat Hari Juang Polri dan Pembacaan Naskah Proklamasi Polri.
Hari Juang Polri sendiri diperingati berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/95/I/2024 tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peringatan ini dimaknai sebagai refleksi sejarah agar setiap personel Polri meneladani semangat juang para pendahulu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme, integritas, dan profesionalisme.
“Hari Juang Polri bukan hanya seremonial, tetapi momentum bagi kita semua untuk mengenang perjuangan pendahulu dan meneguhkan tekad menjadi insan Bhayangkara yang setia kepada bangsa dan negara. Nilai patriotisme, integritas, dan profesionalisme harus selalu kita pegang dalam setiap pelaksanaan tugas,” tegas Wakapolres Lamongan.
Sejarah singkat hari juang polri
pada 21 Agustus Tahun 1945 pukul 07.00 wib bertempat di halaman markas Polisi Istimewa Surabaya, Inspektoer Polisi Kelas I Moehammad Jasin membacakan Proklamasi Polisi sebagai bentuk kesetiaan Polisi Istimewa kepada Negara Republik Indonesia.
Peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Juang Polri berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/95/I/2024 tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Adapun isi dari Proklamasi Polisi adalah “Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945 dengan ini menjatakan Poelisi sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia”.
Setelah melakukan Ikrar Proklamasi Polisi, Moehammad Jasin dan anggota Polisi Istimewa melaksanakan pawai siaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur menghadapi reaksi Jepang serta menempelkan pamflet Proklamasi Polisi.
Selanjutnya pasukan Polisi Istimewa melakukan pelucutan senjata tentara Jepang dan membagikan senjata kepada para pejuang yang menjadi modal utama bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa proklamasi di Surabaya berpengaruh terhadap perjuangan di beberapa daerah seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Sulawesi, Jambi, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta.
Selain itu, ikrar Proklamasi Polisi menjadi momentum dalam membangun semangat anggota Polri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan pada berbagai peristiwa bersejarah seperti Hari Pahlawan 10 November 1945, Pertempuran 5 hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945, Bandung Lautan Api 23 Maret 1946, dan Hari Penegakan Kedaulatan Nasional 1 Maret 1849.
Discussion about this post